Rabu, 01 Oktober 2014

Pemuda dan Bela Negara

Bela Negara (apa katanya ?)
Pemuda adalah generasi penerus dari generasi terdahulu. Anggapan ini merupakan tanggung jawab moral yang diemban generasi muda penerus bangsa. Dalam perjalanan memikul tanggung jawabnya generasi muda dihadapkan pada tantangan seperti kenakalan remaja, ketidakpatuhan pada orang tua dan guru, kecanduan narkoba, frustasi, masa depan suram, keterbatasan lapangan kerja dan sejumlah masalah lainnya.
            Potret generasi muda : merokok bukan hanya milik laki-laki tatapi perempuan pun menjadi penikmatnya. Dari sinilah dikhawatirkan awal mereka terjerumus narkoba. Karena merokok merupakan pintu masuk yang potensial untuk menjadi penikmat narkoba.
            Tawuran yang dilakukan pelajar sudah merupakan berita dan fenomena yang biasa kita dengar. Berkaitan dengan hal yang dirasa perlu diupayakan pembinaan terhadap mereka. Tawuran merupakan aksi protes dan meluapnya energi negatif anak muda yang memerlukan penyaluran positif. Pendidikan nilai, budi pekerti dan agama harus ditanamkan untuk landasan perilaku mereka. Dengan tawuran dikhawatirkan akan menjadikan mereka generasi brutal yang menyelesaikan permasalahan dengan kekerasan dan tidak lagi peduli dengan lingkungan.
            Kondisi generasi muda sekarang sungguh lembek dan mengkhawatirkan. Ibarat manusia yang kekurangan gizi, tampak kerdil, rentan, dan rapuh. Terkesan imferior tampak terkendala oleh ketidakberdayaan total inilah potret generasi muda diera globalisali. Hal ini sungguh sangat menyedihkan, akan dibawa kemana bangsa ini dikemudian hari apabila generasi muda yang menjadi penerus tongkat estafet bangsa ini demikian gambarnya.
            Generasi Indonesia bersikap apolis, pragmatis dan optimis. Umumnya generasi muda kurang peduli terhadap persoalan lingkungan sosialnya, berfikir instan dan sempit, ingin berhasil tanpa bekerja keras, tidak peduli terhadap masa depan dan hanya berfikir untuk saat ini saja. Generasi muda ingin menunjukkan identitasnya. Mereka tidak mau dikekang mereka ingin diakui keberadaannya. Mereka ingin menunjukkan paradigma baru bahwa mereka independen dalam segala bedang. Secara alamiah generasi muda terpengaruh situasi dan kondisi seperti dalam era globalisasi. Mereka terpengaruh dengan dampak negatif yang ditimbulkan oleh arus informasi. Dampak negatif arud informasi ini adalah sesuatu yang seharusnya belum waktunya diterima generasi muda tetapi diterima tanpa disaring terlebih dahulu dan generasi menerima begitu saja.
            Lalu bagaimana peran generasi muda untuk keutuhan bangsa dan negara ini ? apa peran positif yang telah disumbangkan untuk negeri ini ? masih adakah rasa nasionalisme dan kesadaran bela negara dihati generasi muda sekarang ?
            Nasionalisme merupakan satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara. Saat ini kita sudah jenuh dan muak melihat, mendengar, dan membaca diberbagai media tentang tawuran antar pelajar yang semakin memprihatinkan.
            Kini nasionalisme dipertanyakan, melihat kenyataan yang dilakukan banyak generasi muda kita. Contoh yang tidak jauh seperti sikap generasi muda yang lebih menyukai gaya hidup, fashoin dan pergaulan ala barat dibanding mereka memakai dan bersikap sesuai dengan kebudayaan asli Indonesia. Seperti cara berpakaian, mereka lebih dan akan bangga memakai pakaian dengan merk luar negeri dibanding mereka memakai batik yang merupakan budaya dan produksi dalam negeri. Mereka bangga menggunakan bahasa asing dan lupa bahasa daerahnya sendiri, mereka bangga menyanyikan lagu-lagu asing dan tidak tahu lagu daerah, lagu nasional dan lagu kebangsaannya. Dengan kondisi seperti ini sangatlah pantas apabila banyak budaya kita yang diakui oleh negara lain karena kita sebagai pemiliknya sudah tidak peduli lagi.
Kalau dahulu pada masa penjajahan, nasionalisme ditunjukkan dengan mengangkat senjata untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan, tetapi sekarang nasionalisme dan bela negara bukan lagi ditunjukkan dengan mengangkat senjata tetapi dengan mengisi kemerdekaan ini dengan penuh rasa cinta terhadap negeri kita Indonesia dan bertanggung jawab atas kehidupan dan masa depan bangsa.
Kesadaran bela negara hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus hingga yang paling keras. Mulai hubungan baik sesama warga nagara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup didalamnya adalah bersiakap dan berbuat yang berbaik bagi bangsa dan negara.
Dalam Wikipedia dikatakan bahwa definisi Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Jadi jelas bahwa bela negara bukanlah sesempit kegiatan militer saja, namun mencakup semua tindakan yang mencerminkan kecintaan kita terhadap bangsa Indonesia.
Lalu apa saja unsur-unsur bela negara itu ? diantaranya adalah cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin akan Pancasila sebagai deologa negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, memiliki kemampuan awal bela negara. Dan contohnya adalah dengan melestarikan budaya, belajar dengan rajin dan taat akan hukum dan aturan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar